News


Virginia, MedanKini.Net - Sedikitnya 5 ribu tentara dari 14 negara termasuk Indonesia dan Amerika Serikat berlatih bersama di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Kepulauan Riau. Perluasan latihan gabungan dalam 'Super Garuda Shield' ini disebut media Pemerintah Tiongkok sebagai upaya As membangun aliansi serupa Nato di Indo Pasifik, tapi analis menilai pemilihan lokasi dan waktu latihan belum tentu ditujukan pada Tiongkok.

Brian Harding dari US Institute of Peace mengatakan "Menurut saya, latihan ini menunjukkan profesionalitas Indonesia dalam bekerja sama dengan militer AS dan memastikan Indonesia bisa membela wilayah airnya. Tiongkok menyaksikan ini dengan seksama dan mencatat, apa saja taktik, teknik, dan prosedur yang dipelajari Indonesia dari pasukan militer terunggul di dunia yakni AS."

Daerah Kepulauan Riau termasuk wilayah yang dekat dengan perbatasan sembilan garis putus, garis imajiner yang diklaim Tiongkok masuk wilayah perairannya. Analis lain menilai latihan ini justru mengukuhkan kebijakan luar negeri Indonesia menyikapi rivalitas AS dan Tiongkok di kawasan.

Agus Widjojo seorang Mantan Gubernur Lemhanas mengatakan "Justru disitu menunjukkan konteks ataupun operasionalisasi politik bebas aktif Indonesia didalam konteks kekinian."

Selain Amerika Serikat, 'Super Garuda Shield' diikuti tentara dari Kanada, Inggris, Australia, Jepang, Malaysia, India, dan sejumlah negara lain. Militer Amerika Serikat punya sejarah panjang berlatih militer dengan sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik, mulai dari 'Balikatan' dengan Filifina, latihan 'Cobra Gold' dengan Thailand dan 'Talisman Sabre' dengan Australia, tak ketinggalan Rimpack atau Rim Of The Pacifik, latihan maritim AS yang melibatkan 26 negara dan 25 ribu personel di wilayah perairan Hawai Amerika Serikat. Menurut Analis ada potensi kerjasama militer maupun non-militer bagi negara-negara di wilayah Indo Pasifik dengan AS.

Joe Felter dari The Gordian Knot Center, Stanford University mengatakan "Tentu saja pilihan investasi dengan Tiongkok cukup signifikan, tapi dengan AS dan mitra regional lainnya, ada harapan tersedianya pilihan dan alternatif bagi negara untuk bantuan ekonomi dan pembangunan. Karena setiap negara berhak mendapat pilihan."

Terutama dengan sejumlah inisiatif regional seperti 'Aukus' antara AS, Inggris dan Australia juga 'Quad' antara AS, India, Jepang dan Australia.

"Tentu kita bisa tekankan pentingnya institusi regional yang sudah ada seperti ASEAN, tapi saya pikir akan selalu ada kesempatan untuk kolaborasi dan kerjasama dan mempertemukan lebih banyak negara yang memiliki visi serupa akan masa depan kawasan terbuka dan bebas yang tetap berlandaskan hukum." ujar Joe

Selain banyak menggelar latihan tempur AS dan Indonesia, menurut data Departemen Luar Negeri AS, Amerika Serikat punya kerjasama pengadaan senjata dengan Indonesia senilai 1.88 Miliar dolar. (VOA/Mkn)