Virginia, MedanKini.Net - Kekerasan senjata di Amerika telah mencapai tingkatan seperti epidemi, dan banyak warga Amerika Muak. Meski sikap Amerika terhadap senjata dan UU Pengendalian senjata masih terbelah namun tragedi penembakan masal di sekolah, supermarket dan komunitas belum lama ini semakin mengedepankan teknologi yang bisa membantu mengurangi kematian akibat senjata api.
Mike Lahiff seorang CEO Zeroeyes mengatakan "Saya lihat orang memakai teknologi pengenal wajah dan saya pikir, 'bagaimana jika kita gunakan kamera keamanan yang ada untuk mendeteksi senjata ?'."
Perusahaan Mike Zeroeyes mengembangkan perangkat lunak pendeteksi senjata memakai kecerdasan buatan untuk menganalisi data dari kamera kemanan yang ada guna mencari senjata. setelah perangkat lunak menentukan ada senjata yang terlihat data dikirimkan ke klien.
"Kami tekan pengiriman dan peringatan diteruskan ke klien kami dan secara bersamaan masuk ke 911." ujar Mike.
SMA Regional Rancocas Valley di New Jersey adalah yang pertama memakai perangkat lunak ini. Sekolah mengadakan latihan penembak aktif dengan teknologi yang membawa mereka ke sang penembak dalam waktu sekitar 90 detik yakni separuh waktu yang dibutuhkan dalam latihan serupa tanpa teknologi.
Christoper Heilig seorang Pengawas Sekolah mengatakan "Dalam situasi ini, ini semua tentang meminimalkan waktu, meminimalkan korban."
Untuk Venue yang besar ada yang beralih ke gerbang buatan Evolv Technology yang memakai pemindai dengan sensor gelombang milimeter dan teknologi lain yang bisa mendeteksi senjata dan senjata lainnya dengan cepat.
Peter George seorang Presiden Evolv Technology mengatakan "Kami memakai teknologi canggih seperti kecerdasan buatan untuk menemukan dan membedakan telepon dan senjata api misalnya."
Ada lebih dari 300 penembakan masal di Amerika sepanjang tahun ini meskipun teknlogi seperti ini tidak bisa menjamin akan mencegah lebih banyak penembakan masal, tapi ini adalah salah satu upaya untuk menjaga agar ruang publik tetap aman. (VOA/Mkn)