Washington DC, MedanKini.Net - Versi terakhir RUU Pengurangan Inflasi yang akhirnya ditandatangani Presiden Joe Biden tak menyertakan insentif pajak bagi pemilik sepeda listrik. Ini mengecewakan aktivis penggiat kegiatan bersepeda termasuk People For Bikers.
Noa Banayan dari People For Bikes mengatakan "UU pengurangan Inflasi secara umum amat menyenangkan, penting dan mendesak. Tapi dari sudut pandang sepeda, industri sepeda, dan advokasi sepeda, juga bagi mereka yang mendukung solusi yang bisa dicapai segera dan efisien. Penghilangan kredit pajak bagi sepeda elektrik, dan tunjangan bagi komuter dengan sepeda sangat mengecewakan kami."
Rancangan versi sebelumnya menyertakan kredit pajak hingga 900 dolar bagi pemilik sepeda listrik seperti Selma di California.
Selma Guzman dari Pengendara E-Bike mengatakan "Saya punya 2 baterai. Ada baterai serap. Bila saya letih atau kaki saya kejang, saya bisa pasasng mesinnya. Dan ini mudah meluncur."
Insentif lain tadinya juga disediakan bagi mereka yang bersepeda ke tempat kerja.
"Saya kira kami mestinya mendapat insentif, seperti halnya pemilik mobil. Kami tak banyak membebani jaringan listrik. sekali cas baterai bisa menempuh perjalanan 64 - 96 kilometer." ujar Selma.
Tidak adanya insentif bagi produsen juga disesalkan pemilik Electrik Bike Company yang setiap tahunnya memproduksi 15 ribu sepeda listrik dengan komponen import maupun buatan dalam negeri AS.
Sean Lupton Smith dari Electric Bike Company mengatakan "Mestinya kita memberi insentif pada perusahaan yang memproduksi sepeda listrik seperti ini. Kita bisa melakukan ini. Kita sudah buktikan. Tapi kadang, kami butuh bantuan. Senang bila ada bantuan pemerintah agar tetap bisa produksi."
Dalam versi finalnya insentif lebih ditujukan pada pemilik mobil listrik.
"Saya pahami alasan dibaliknya. Bila banyak pengendara mobil bahan bakar fosil beralih ke mobil listri, dampaknya lebih besar daripada jumlah pengendara sepeda. Tapi justru tujuan sebuah UU adalah untuk dorong lebih banyak orang bersepeda." Ujar Noa
Penjualan sepeda secara umum meningkat selama pandemi. tadinya karena orang enggan naik kendaraan umum lalu juga belakangan dengan lonjakan harga bensin. Data sensus terbaru menunjukkan hanya sekitar 0,6 persen dari seluruh pekerja di Amerika Serikat bersepeda ke tempat kerja, tapi angkanya bisa lebih tinggi di kota-kota besar. Catatan pemerintah kota New York misalnya memperkirakan bahwa sekitar 9 persen dari angkatan kerja di kota tersebut bersepada ke tempat kerja. (VOA/Mkn)