Virginia, MedanKini.Net - Presiden Jaringan Angkutan Profesional Kamerun, Moise Vokeng sudah mengangkut berbagai barang ke Chad dan Republik Afrika Tengah selama lebih dari 10 tahun. Menurutnya hal ini tidak pernah mudah, sembari menambahkan Kawasan Perdagangan Bebas Kontinental Afrika yang berlaku sejak Januari 2021 belum membuat peningkatan yang nyata. Menurut Vokeng, negara-negara Afrika masih lambat untuk memangkas birokrasi dan memperbaiki jaringan transportasi yang buruk.
Moise Vokeng seorang Presiden Jaringan Angkutan Profesional Kamerun mengatakan "Kami merasa sulit melintasi perbatasan kami. Ketika meninggalkan Douala menuju Republik Afrika Tengah, tidak terhitung berapa banyak kesulitan yang kami alami di jalan ke Garoua-Boulai lalu Bouam ke Republik Afrika Tengah. Ini juga terjadi di jalan ke Chad, masih banyak persyaratan dan kami sadar bahwa Perdagangan Bebas belum efektif."
Bank Dunia mengatakan 84 persen perdagangan di Afrika dilakukan dengan mitra diluar Afrika. Menurut Bank Dunia bila telah diterapkan kesepakatan bebas di seluruh benua Afrika ini akan meningkatkan perdagangan intra-Afrika, menciptakan lapangan kerja dan mengentaskan 30 juta warga Afrika dari kemiskinan ekstrim. Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Afrika berbicara tentang perjanjian Perdagangan Bebas Kontinental dalam Forum CEO Afrika di ABidjan pada Juni.
Albert Zeufack seorang Kepala Ekonom Afrika Bank Dunia mengatakan "Penting untuk mengakui upaya yang dilakukan para pemimpin Afrika untuk memungkinkan Kawasan Perdagangan Bebas Kontinental Afrika dimulai. Kita harus terus bekerja untuk menghubungkan Afrika dengan lebih baik dalam hal infrastruktur, dan juga infrastruktur digital."
Menurut perusahaan-perusahaan pan-Afrika meningkatkan perdagangan intra-Afrika menjadi tantangan yang membawa potensi besar bagi kemandirian ekonomi.
Jerome Petit dari Groupe Bollore mengatakan "Ada kebutuhan bagi Afrika untuk mengembangkan bentuk autarki, tapi dalam arti positif untuk tidak terlalu bergantung pada dunia lain untuk konsumsi dan arus pemrosesan mereka sendiri. Jadi perlu mengembangkan manufaktur, pemrosesan industri, dan produksi intra-Afrika. Semua ini baru bisa menjadi kenyataan jika Kawasan Perdagangan Bebas pan-Afrika diberlakukan."
Lebih dari 40 negara Afrika telah meratifikasi Kawasan Perdagangan Bebas Kontinental Afrika, tapi di tingkat lapangan para pedagang ini berharap agar hambatan non tarif segera dicabut sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak warga Afrika. (VOA/Mkn)