News

Virginia, MedanKini.Net - Jumlah data yang dihasilkan orang setiap hari tumbuh secara eksponensial. Para peneliti memperingatkan dalam beberapa dekade mendatang teknologi yang ada saaat ini tidak lagi mampu menyimpan semua data itu. Sebuah Konsorsium peneliti internasional sedang menjajaki satu solusi yang mungkin yakni adalah DNA bentuk penyimpanan data tertua di bumi.

Jeff Nivala dari Sekolah Teknik Dan Ilmu Komputer ALLen mengatakan "DNA menarik karena beberapa alasan. Pertama sangat padat, jadi kita bisa menyimpan informasi dalam ruang yang sangat kecil. Semua informasi yang kini ada di internet, jika disimpan dalam DNA, bisa masuk ke dalam satu kotak sepatu."

Menurut peneliti, data yang disimpan dalam DNA dapat bertahan selama ribuan tahun dan merupakan format media yang tidak mungkin usang, karena manusia akan selalu tertarik membaca DNA biologis. Twist Bioscience di San Fransisco mensintesis DNA untuk berbagai penggunaan termasuk penyimpanan data. Lembaga ini mengotomisasi dan meminiatur proses dan mengubah informasi digital menjadi DNA. Model informasi digital yang terdiri atas 1 dan 0 dapat diterjemahkan ke kode genetik DNA yang terdiri dari 4 senyawa kimia yang dikenal sebagai A (Adenine) C (Cytosine) G (Guanine) dan T (Thymine).

Emily Leproust seorang CEO dari Twist Bioscience mengatakan "Proses penulisan DNA dimulai dari empat botol A, C, G, T. Langkah selanjutnya adalah menulis secara fisik A, C, G, T pada silikon. Prinsipnya ini pencetakan 3 dimensi dari A, C, G, T pada silikon."

Pada suatu hari nanti DNA pada chip silikon itu dapat diterjemahkan kembali menjadi informasi digital. Dan hingga saat ini Twist telah mengarsipkan sebuah dokumen PBB, rekaman musik dan juga sebuah acara Netflix kedalam DNA. (VOA/Mkn)