Virginia, MedaKini.Net - Februari lalu (2022) Usaha rintisan teknologi Nigeria Crowdforce mengumumkan pencapaian besar. Perusahaan ini mendapat 3,6 juta dolar dari investor untuk memperluas operasi jasa keuangan ke lebih banyak warga Nigeria yang belum terlayani perbankan.
Tomi Ayorinde, CEO Crowdforce mengatakan "Kami ingin meluas secara lebih cepat dan sungguh meningkatkan pangsa pasar dan yang kami lakukan juga sangat berdampak karena kami menciptakan lapangan kerja, jalan bagi warga untuk mendapat penghasilan tambahan dalam komunitas."
Crowdforce awalnya merupakan perusahaan pengumpulan data yang diluncurkan 7 tahun lalu, tapi perusahaan ini merombak total model bisnis mereka saat menyadari bisa memenuhi kebutuhan warga yang tidak punya rekening di bank.
"Ketika kami mengumpulkan data 4,5 juta pedagang, yang kita lihat adalah banyak yang tidak memiliki rekening bank, dan warga yang punya rekening bank juga sulit mengakses uang tunai mereka. Kita sadar ada masalah besar yang perlu dipecahkan disini." ujar Tomi.
Sekitar 60 persen dari 1,2 miliar penduduk Afrika tidak memiliki akses ke perbankan atau jasa keuangan menurut para ahli. Masalah besar ini ingin dipecahkan oleh usaha rintisan teknologi di Afrika menurut African Venture Capital Association (AVCA). Dalam laporan terbarunya, kelompok industri ini mengatakan usaha rintisan Afrika mendapatkan 5,2 miliar dolar dari modal ventura tahun lalu. Sebahagian besar investasi ini masuk ke wilayah Afrika Barat terutama Nigeria. Menurut AVCA para investor ingin memanfaatkan besarnya jumlah penduduk muda di Afrika.
Alexia Alexandropoulou dari Asosiasi Modal Ventura Afrika mengatakan "Afrika punya penduduk paling muda di dunia dan ketiga proporsi tenaga kerja terampil meningkat, kami mengharapakan ada lonjakan modal manusia."
Menurut AVCA meningkatnya penetrasi internet di Afrika dan kebijakan pemerintah yang lebih menguntungkan juga berkontribusi pada peningkatan investasi di jasa teknologi keuangan atau Fintech. Tapi menurut pakar, masih ada hambatan yang harus diatasi seperti lemahnya mata uang dan kebijakan.
Louis Dike seorang Pakar Pemasaran Digital mengatakan "Ini masih berupa pasar mentah. Standar hidup cukup rendah, dan peraturan kami belum konsisten belakangan ini."
Namun dengan talenta baru yang terus bermunculan di dunia teknologi, diperkirakan akan lebih banyak usaha rintisan dengan tujuan besar juga akan bermunculan di Nigeria dan negara-negara lainnya di Afrika. (VOA/Mkn)