Anahita Mekanik salah seorang pendiri EveryHuman pembuat Algorithmic Perfumery, mesin yang mengkombinasikan pengguna dengan kecerdasan Buatan Mengatakan "Mungkin ada sekitar 700 orang yang memutuskan untuk tujuh miliar orang, bagaimana wangi parfum ini"
Anahita Meknik yang juga Designer Aroma menambahkan "Ini memungkinkan setiap manusia untuk membuat aroma khusus mereka, berdasarkan siapa mereka dan bagaimana perasaan mereka saat itu"
Tapi untuk media subjektif seperti parfum, apakah pelanggan akan menyukai bau tertentu, prosesnya dimulai lewat kuisioner kepribadian dan preferensi ekstensif, algoritma memproses data dan mengahsilkan tiga aroma parfum.
"Kami juga meminta umpan balik. 'Apakah saya suka ini, Apakah ini cocok denganku, dan sebagainya" Dan lewat serangkaian umpan balik itu kami mempelajari dan melihat 'oke, algoritma ini tampaknya berlajar lebih cepat atau memprediksi lebih baik" tutur Mekanik
Pengguna dapat terus menyesuaikan formulasi diaplikasinya, dan membuat aroma baru sesuai keinginan mereka.
Malik Khan salah seorang pelanggan EveryHuman mengatakan "Ini bagian dari kesenangnnya. Biarkan pikiran kita bebas dan melihat kemana ini akan membawa kita."
EveryHuman bukan satu-satunya perusahaan yang membawa teknologi kedalam dunia parfum. Ninu Perfume adalah botol parfum pintar berisi tiga botol kecil yang bisa diganti dan memungkinkan seratus komnasi aroma berbeda. Dengan aplikasi pengguna dapat terus membuat aroma baru dan mengaturnya untuk beragam keadaan dan 'suasana hati'.
"Bicara tentang sesuatu yang pribadi seperti aroma, anda paling tahu apa yang anda suka. Anda tidak perlu dilatih secara profesional untuk mengetahui 'Saya suka ini dan saya tidak suka ini'." imbuh Mekanik
Aroma parfum biasanya membutuhkan waktu lama untuk dihasilkan, tetapi Lewat teknologi ini dapat dibuat dalam waktu beberapa menit saja. Tapi para pengguna tetap menjadi penentu aroma yang mereka sukai. (VOA/Mkn)
