News


Virginia, MedanKini.Net - Sebuah ekspedisi yang dipimpin ahli geografi kutub John Shears belum lama ini menemukan "Endurance" Kapal Inggris dari penjelajah terkenal Ernest Shackleton yang menghilang di dasar Laut Weddell, di dekat Semenanjung Antartika.

John Shears seorang Pemimpin Ekspedisi ENDURANCE22 mengatakan "Teknologi adalah alasan kami menemukan bangkai kapal ini."

Ini diawali dengan kapal canggih yang bisa memotong bongkahan es dan citra satelit yang membantu menemukan wilayah umum, dimana pada tahun 1915 Shackleton dan 27 awaknya terakhir melihat kapal ini menghilang kedalam es, mereka menyelamatkan diri memakai skoci dan semuanya selamat.

"Memiliki citra satelit radar sangat penting sehingga kami tau persis mengenai es laut, bisa merencanakan arah dan rute lewat es laut." ujar John Shears.

Manusia tidak dapat menyelam secara aman di lokasi tenggelamnya kapal Endurance, jadi tim mengirim robot bawah air untuk memindai dasar laut dan menggunakan sonar untuk mencari anomali. Tim menambatkan robot ke perahu untuk meencegahnya hilang.

Nico Vincent seorang Manager Proyek SUBSEA mengatakan "Saat kita terhubung lewat kabel, kita mendapatkan data waktu nyata, umpan balik ke permukaan. Kita punya kamera dan bisa melihat apa yang dilihat wahana ini."

Begitu sonar mendeteksi sesuatu, lampu dan kamera robot menyala dan segera mengirim gambar ke permukaan. Inilah cara tim pertama kali melihat Endurance. Banyak yang yakin penemuan Endurance adalah yang paling signifikan, sejak penemuan kapal Titanic hampir 40 tahun lalu, dan penenmuan ini membuka banyak peluang.

Donald Lamont, Ketua Falklands Maritime Heritage Trust mengatakan "Potensi untuk model 3D, representasi holografik, bahkan untuk replika kapal."

Ernest Shackleton meninggal 100 tahun lalu di Antartika saat melakukan sebuah ekspedisi lain. Kini berkat teknologo penginderaan mutakhir, kapal Endurance peninggalan Shackleton akan bisa tampak hidup kembali untuk memberikan pelajaran dan inspirasi bagi dunia. (VOA/Mkn)