News

Washington DC, MedanKini.Net - Kemacetan dijalan bakal tak lagi menjadi masalah begitu taksi terbang menjadi kenyataan. Salah satunya seperti yang dikembangkan perusahaan rintisan Xwing, dekat San Fransisco Negara Bagian California.

Marc Piette, Direktur Utama Xwing mengatakan "Kita bisa ubah model bisnis. Dari bus angkasa, seperti layanan penerbangan saat ini menuju taksi terbang. Dengan menghilangkan pilot, kenderaan bisa ramping dan tarif ekonomis."

Didirikan pada 2016 Xwing menggarap perangkat lunak penerbangan otonom, yang bisa dikembangkan untuk mengangkut kargo atau manusia. 

"Sebagian besar kecelakaan penerbangan disebabkan kesalahan pilot. Begitu kompleks sistem penerbangan bisa letihkan pilot. Dengan otomatisasi, beban itu kami lepas dari pilot." Marc Piette menambahkan.

Ryan Olson seorang Pilot Xwing tertarik dengan taksi terbang "Menarik, karena ini kendali robot. Bila pilot seorang manusia, ada variasi dalam perjalanan. Perjalanan robot selalu sama. Saya tinggal awasi. Yang menarik, robot berkomunikasi sendiri. Jadi saya tahu gerakannya tanpa harus selalu tanya."

Bila Xwing menggunakan pesawat yang dimodifikasi, pemain lain yang menggarap taksi terbang seperti Joby dan Wisk menggunakan pesawat yang sama sekali baru. Pengembangan taksi terbang memunculkan jenis kenderaan atau pesawat baru yang disebut sebagai eVTOL yaitu singkatan dari Electric Vertical Take Off Landing Aircraft. Jenis kendaraan seperti ini bisa terbang atau lepas landas secara vertikal dan mendarat secara vertikal juga. Biasanya masih dalam bentuk Prototipe sehingga belum mendapat persetujuan penuh dari regulator termasuk di Amerika Serikat. Faktor keselamatan dan keamanan inilah yang juga menjadi perhatian produsen.

Menurut Ricky Sandhu, Direktur Eksekutif Urban-Air Port "Kami ingin pastikan pesawat tak berawak apapun ukurannya, hingga taksi terbang, bisa lepas landas dan mendarat dengan aman. Kargo atau penumpang tiba selamat, dan penumpang nyaman dan yakin akan aman. Industri ini lambat laun akan semakin lazim, dan akan jadi layanan yang normal terlihat."

Karena itu perlu waktu untuk mengembangkan taksi terbang sebelum layanan ini dimunculkan.

Michael Whitaker seorang Direktur Keuangan Supernal mengatakan "Saya kira bakal mulai dekade ini juga. Tapi baru 2030an menjadi dekade mobilitas udara canggih, saat layanan seperti ini bakal menjamur."

Konsultan Frost & sullivan memperkirakan pada 2040 bakal ada sekitar 430an ribu taksi terbang di seluruh dunia. (VOA/Mkn)