Los Angeles, MedanKini.Net - Cynthia Arcas, Pendiri Arcas Bear terjun ke bisnis sepatu karena terinspirasi anak. "Ia Punya banyak pertanyaan diantaranya, mengapa kita membuang-buang sumber daya?, mengapa Boros Air?,karena pertanyaan itulah, saya terpikir mengapa tidak kita lakukan dengan cara berbeda ?" Ujar Cynthia.
Terciptalah Arcas Bear, Sneekers yang terbuat dari materi daur ulang. Walaupun warna warni namun sepatu ramah lingkungan ini bebas pewarna. Cynthia "Untuk mewarnai, kita menggunakan air, bahan kimia. Jadi saya memilih dan berusaha menyeimbangkan. Kami putuskan menggunakan bahan karet daur ulang, katun daur ulang dan botol plastik. Bagian dalam sangat nyaman, dibuat dari serat kelapa."
Sepatu usang, rusak dan berlapuk, berubah menjadi sepatu bermerk. "ini terbuat dari potongan karet bekas sol-sol usang yang biasanya dibuang." Ujar Cynthia.
Dalam Vegan Fashion Week di Los Angeles California, Arcas Bear membuktikan bahwa konsep ramah lingkungan dapat dituangkan dalam bentuk fashion trendy.
Rebecca Mink, seorang Perancang Busana mengatakan "Sebagai penata gaya selebriti, saya selalu mencari busana dan belanja hingga 10 - 15 ribu dollar untuk sepatu bermerk per bulan. Saya ingin membuat versi non-kulit dan tidak kejam pada hewan, tetapi juga nyaman dipakai dan gaya."
Rebecca Mink telah memproduksi sepatu Vegan untuk selebriti hollywood selama lebih dari 20 tahun menggunakan bahan-bahan unik seperti buah apel, nanas, dan jamur. Diproduksi di italia dan biayanya selangit. Walau harga busana dan sepatu Vegan lebih mahal dibandingakan produk konvensional umumnya, tetap banyak peminatnya terutama kalangan milenial dan generasi z.
Cynthia "Perusahaan sepatu biasanya alami penurunan penjualan. Tapi pasar sepatu Vegan justru meningkat"
Meningkatnya pasar sepatu Vegan di amerika serikat belum terlihat di Eropa dan Asia, namun secara global terdapat peningkatan belanja produk-produk berkelanjutan.
Lembaga survei Nielsen mencatat 73% millenial yaitu yang lahir antara tahun 1977 hingga 1995 bersedia membayar lebih mahal untuk produk berkelanjutan dan etis.(Voa/Mkn)
Terciptalah Arcas Bear, Sneekers yang terbuat dari materi daur ulang. Walaupun warna warni namun sepatu ramah lingkungan ini bebas pewarna. Cynthia "Untuk mewarnai, kita menggunakan air, bahan kimia. Jadi saya memilih dan berusaha menyeimbangkan. Kami putuskan menggunakan bahan karet daur ulang, katun daur ulang dan botol plastik. Bagian dalam sangat nyaman, dibuat dari serat kelapa."
Sepatu usang, rusak dan berlapuk, berubah menjadi sepatu bermerk. "ini terbuat dari potongan karet bekas sol-sol usang yang biasanya dibuang." Ujar Cynthia.
Dalam Vegan Fashion Week di Los Angeles California, Arcas Bear membuktikan bahwa konsep ramah lingkungan dapat dituangkan dalam bentuk fashion trendy.
Rebecca Mink, seorang Perancang Busana mengatakan "Sebagai penata gaya selebriti, saya selalu mencari busana dan belanja hingga 10 - 15 ribu dollar untuk sepatu bermerk per bulan. Saya ingin membuat versi non-kulit dan tidak kejam pada hewan, tetapi juga nyaman dipakai dan gaya."
Rebecca Mink telah memproduksi sepatu Vegan untuk selebriti hollywood selama lebih dari 20 tahun menggunakan bahan-bahan unik seperti buah apel, nanas, dan jamur. Diproduksi di italia dan biayanya selangit. Walau harga busana dan sepatu Vegan lebih mahal dibandingakan produk konvensional umumnya, tetap banyak peminatnya terutama kalangan milenial dan generasi z.
Cynthia "Perusahaan sepatu biasanya alami penurunan penjualan. Tapi pasar sepatu Vegan justru meningkat"
Meningkatnya pasar sepatu Vegan di amerika serikat belum terlihat di Eropa dan Asia, namun secara global terdapat peningkatan belanja produk-produk berkelanjutan.
Lembaga survei Nielsen mencatat 73% millenial yaitu yang lahir antara tahun 1977 hingga 1995 bersedia membayar lebih mahal untuk produk berkelanjutan dan etis.(Voa/Mkn)