Medan, MedanKini.Net - Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah mengharapkan petani di Sumut tidak hanya sekadar bertani untuk bertahan hidup, tapi harus lebih cerdas sehingga dapat menjadi tuan di rumah sendiri.
Hal itu diungkapkan Wagub Sumut saat membuka rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam (LTT) dan Percepatan Tanaman Padi, Jagung, Kedelai (Pajale), Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) Alsintan di Hotel Soechi, Jl. Cirebon, Medan, Rabu (27/3).
Dalam kesempatan itu, Wagub Sumut juga berharap kegiatan seperti ini akan dapat menambah keilmuan para peserta juga petani. "Acara seperti ini harus menjadi ilmu tambahan untuk kita. Inilah yang kita butuhkan agar petani kita tidak hanya bertani untuk bertahan hidup,” ujar Wagub Sumut.
Lebih lanjut diharapkannya, petani janganlah menjual lahannya, meski hal itu dilakukan demi biaya sekolah anaknya. Menurut dia, pendidikan memang penting, tetapi seharusnya kita bisa lebih membantu petani agar lebih cerdas, sehingga membuat mereka paham dan dapat menjadi petani yang sukses.
“Inilah salah satu yang mendorong misi pemerintah, membangun desa menata kota. Acara ini pasti memberikan banyak ilmu, saya baru berbicara sebentar dengan pak Dirjen Tanaman Pangan Kemenpar RI, sudah banyak mendapat ilmu," kata Wagub Sumut.
Dikatakan Musa Rajekshah, menurut Dirjen untuk meningkatkan pertanian bukan dengan menambah lahannya, tetapi mengurangi ketidakefisienan lahan tersebut setelah panen.
"Saya bertanya, bagaimana agar tanah tani kita semakin luas, pak Dirjen mengatakan, bukan begitu, pak. Kita perlu bagaimana lahan pertanian ini tetap produktif usai panen. Ini hanya pengetahuan tambahan baru bagi Saya. Jadi, acara ini perlunya menambah ilmu kita semua dalam bidang pertanian, "tambah Wagub Sumut.
Dalam laporan Ketua Panitia kegiatan, M. Azhar Harahap yang merupakan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumut, dikatakannya untuk Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam (LTT) dan Percepatan Tanaman Padi, Jagung, Kedelai periode Oktober 2018 - Maret 2019, Sumatera Utara lima tahun terakhir (2013-2018) menunjukkan peningkatan 37,92% yaitu sebesar 1,413.288 ton Gabah Kering Gilin (GKG).
Sedangkan untuk realisasi LTT Padi baru mencapai 82,08 persen (463,294 Ha) dari target sebesar 564.716 Ha pada periode Oktober 2018 – Maret 2019, jagung 98,70% (134,639 Ha) dari target sebesar 136,403 Ha ton dan kedelai 16,31% (3,129 Ha) dari target sebesar 19.180 ha.
Menurut Azhar, untuk realisasi LTT Padi yang hanya mencapai 82,08 persen dari target dikarenakan adanya pergesaran tanam padi di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai selama perbaikan saluran irigasi Sei Ular.
“Tidak tercapainya target untuk realisasi LTT Padi di Sumut itu karena adanya perbaikan saluran irigasi Sei Ular, jadi ada pergeseran tanam padi di daerah Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai,” katanya usai rapat.
Acara ini dihadiri oleh Dirjen Tanam Pangan Kemenpar RI, Sumarjo Gatot Irianto yang juga penanggung jawab upaya khusus (Upsus) Nasional, Kepala Badan Karantina Pertanian Kemenpar RI Ali Jamil, Irjen Kemenpar RI Justan Riduan Siahaan, Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Kota se-Sumatera Utara dan pejabat eselon I dan II Kementerian Pertanian RI. Nantinya, acara ini diharapkan bisa merumuskan solusi untuk percepatan LTT serta strategi perbaikan produksi seperti benih, pupuk dan pestisida untuk mencapai swasembada pangan. (rel)