News


Virginia, MedanKini.Net - Pihak berwenang Turki telah menahan sebuah kapal kargo berbendera Rusia setelah Ukraina menuduhnya membawa gandum curian. Kargo kapal ini sedang diselidiki di dekat Pelabuhan Karachi Turki di Laut Hitam dekat Selat Bosphorus di Istanbul yang merupakan pintu ke pasar dunia dari wilayah ini. Analis melihat penahan itu sebagai isyarat penting bagi Ukraina.


Huseyin Bagci dari Foreign Policy Institute mengatakan "Ukraina masih negara merdeka, dalam perang tapi merdeka. Dan klaim mereka terhadap Pemerintah Turki untuk mengendalikan kapal-kapal ini adalah tepat dan Turki bertindak sesuai dengan ini." 

Bulan lalu Duta Besar Ukraina untuk Turki Vasily Bodnar menuduh perusahaan-perusahaan Turki membeli gandum curian Ukraina. Sebuah kapal kargo Turki belum lama ini meninggalkan pelabuhan Ukraina yang diduduki Rusia menyusul perundingan dengan Moskow. Tidak jelas apakah kapal ini membawa gandum, tapi media internasional terus melaporkan gandum dari wilayah Ukraina yang diduduki Rusia diimpor oleh Turki, Ankara dengan keras membantah tuduhan itu.

Mevlut Cavusoglu, Menteri Luar Negeri Turki mengatakan "Kami menanggapi semua klaim dengan serius dan menyelidiki dengan cara sangat serius. Kami membagi hasilnya dengan pihak Ukraina setiap saat."

Turki menolak untuk memberlakukan sanksi Barat terhadap Rusia, demi mendatangkan lebih banyak wisatawan Rusia yang sangat diandalkan Turki, bank-bank Turki bergabung dengan sistem pembayaran MIR Rusia yang dipakai Moskow untuk menghindari larangan kartu kredit internasional. Langkah ini memicu kekhawatiran lebih luas tentang peran Turki dalam melemahkan sanksi keuangan terhadap Rusia.

Timothy Ash dari Bluebay Asset Management mengatakan "Warga Turki berpikir mereka tidak mampu ikut dengan rezim sanksi. Saya dengar dari berbagai pejabat Pemerintah Turki bahwa mereka malah melihat ini sebagai peluang untuk menghasilkan uang."

Wakil menteri Keunagan Amerika Wally Adeyemo berkunjung ke Ankara bulan Juni untuk menegakkan sanksi terhadap Rusia. Analis memperingatkan Turki akan lebih rentan menghadapai sanksi kedua oleh Washington, namun Ankara mengatakan penegakan sanksi akan membahayakan upaya mediasai antara Ukraina dan Rusia.

Asli Aydintasbas dari European Council On Foreign Relations mengatakan "Ada pengertian diantara sekutu Barat bahwa Turki terlibat dalam tindakan penyeimbang ini dan tidak akan memutus hubungan dengan Rusia. Ini akan membuat penyeimbang strategis antara Rusia dan Barat."

Menurut Presiden Recep Tayyip Erdogan, Ia akan melakukan pembicaraan dengan pemimpin Ukraina dan Rusia untuk melepaskan gandum Ukraina yang terperangkap perang, terutama karena harga pangan dunia kini terus melonjak. (VOA/Mkn)