Medan, MedanKini.Net - Guru miliki peran penting dalam membentuk karakter dan mendidik anak bangsa. Semakin baik kualitas guru, semakin baik pula kualitas penerus bangsa dan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Untuk itu, penting memperhatikan hal-hal yang mendukung dan menjaga kualitas tersebut.
Peduli dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, dan Pemberdayaan Masyarakat Asren Nasution menerima dan mendengarkan keluhan dari para guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP-PAI), di ruang kerjanya lantai 8 kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (18/3).
Adapun hal yang dikeluhkan salah satunya yakni menyangkut persoalan kedudukan dan eksistensi guru-guru PAI dalam struktur kepegawaian. Mereka menilai bahwa adanya dualisme wewenang yang membawahi mereka, yakni Kementerian Agama (Kemenag) dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumut. Hal ini menimbulkan kebingungan dalam beberapa proses perngurusan administrasi.
“Dualisme ini membuat kami merasa kurang diperhatikan. Kemenag merasa kami dibina oleh Dinas Pendidikan, sebaliknya Dinas Pendidikan merasa kami dibina oleh Kemenag. Alhasil, kami jadi merasa seolah-olah terabaikan,” ujar Ketua MGMP PAI Zahro Baity.
Asren menyambut baik kedatangan pihak MGMP-PAI. Didampingi oleh pihak Dinas Pendidikan Sumut, Asren memberikan penjelasan dan menjawab keluhan yang mereka sampaikan. Menurutnya, hal-hal yang menjadi keluhan oleh pihak MGMP PAI merupakan masalah serius dan harus segera diselesaikan.
“Guru agama miliki posisi penting dan strategis, karena selain mengajarkan dasar-dasar agama, juga berikan kekuatan moral bagi anak-anak kita. Setinggi apapun IQ, tanpa pengawalan spiritual dan moral maka akan sia-sia. Untuk itu, hal-hal yang ibu dan bapak keluhkan hari ini akan segera kita proses, kita atur pertemuan selanjutnya,” ujar Asren memberi solusi.
Selain itu, Asren juga menyarankan agar MGMP PAI menyusun kajian-kajian dan menyusun rekomendasi yang dianggap benar untuk kemudian dibahas pada pertemuan selanjutnya bersama-sama dengan pihak Dinas Pendidikan Sumut dan pihak Kemenag. “Setelah dibahas, hasilnya nanti bisa berupa rekomendasi yang akan kita ajukan ke pusat melalui tembusan Gubernur,” jelasnya.
Rombongan MGMP PAI tampak puas dengan solusi yang diberikan. Mereka berjanji akan menyusun kajian dan menantikan pertemuan selanjutnya.(rel)
Peduli dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, dan Pemberdayaan Masyarakat Asren Nasution menerima dan mendengarkan keluhan dari para guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP-PAI), di ruang kerjanya lantai 8 kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (18/3).
Adapun hal yang dikeluhkan salah satunya yakni menyangkut persoalan kedudukan dan eksistensi guru-guru PAI dalam struktur kepegawaian. Mereka menilai bahwa adanya dualisme wewenang yang membawahi mereka, yakni Kementerian Agama (Kemenag) dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumut. Hal ini menimbulkan kebingungan dalam beberapa proses perngurusan administrasi.
“Dualisme ini membuat kami merasa kurang diperhatikan. Kemenag merasa kami dibina oleh Dinas Pendidikan, sebaliknya Dinas Pendidikan merasa kami dibina oleh Kemenag. Alhasil, kami jadi merasa seolah-olah terabaikan,” ujar Ketua MGMP PAI Zahro Baity.
Asren menyambut baik kedatangan pihak MGMP-PAI. Didampingi oleh pihak Dinas Pendidikan Sumut, Asren memberikan penjelasan dan menjawab keluhan yang mereka sampaikan. Menurutnya, hal-hal yang menjadi keluhan oleh pihak MGMP PAI merupakan masalah serius dan harus segera diselesaikan.
“Guru agama miliki posisi penting dan strategis, karena selain mengajarkan dasar-dasar agama, juga berikan kekuatan moral bagi anak-anak kita. Setinggi apapun IQ, tanpa pengawalan spiritual dan moral maka akan sia-sia. Untuk itu, hal-hal yang ibu dan bapak keluhkan hari ini akan segera kita proses, kita atur pertemuan selanjutnya,” ujar Asren memberi solusi.
Selain itu, Asren juga menyarankan agar MGMP PAI menyusun kajian-kajian dan menyusun rekomendasi yang dianggap benar untuk kemudian dibahas pada pertemuan selanjutnya bersama-sama dengan pihak Dinas Pendidikan Sumut dan pihak Kemenag. “Setelah dibahas, hasilnya nanti bisa berupa rekomendasi yang akan kita ajukan ke pusat melalui tembusan Gubernur,” jelasnya.
Rombongan MGMP PAI tampak puas dengan solusi yang diberikan. Mereka berjanji akan menyusun kajian dan menantikan pertemuan selanjutnya.(rel)